Siapkan 1 Juta Dosis, Jokowi Awali Penyuntikan Perdana Vaksin Covid-19 Hari Ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesiapannya menjadi orang pertama yang memeroleh vaksin COVID-19 saat menyerahkan Bantuan Modal Kerja di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).
PT Bestprofit Futures - Jakarta - Penyuntikan perdana vaksin Covid-19 di Indonesia akan dimulai hari ini. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan jadi yang pertama untuk disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 13 Januari 2021. Jokowi bakal disuntik oleh Tim Dokter Kepresidenan pada pukul 10.00 WIB. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, proses penyuntikan tersebut akan disiarkan secara langsung di media massa, sehingga masyarakat percaya bahwa vaksin yang dipakai terjamin keamanan dan kehalalannya.
"Mengapa Presiden jadi yang pertama? Bukan hendak mendahulukan diri sendiri, tapi agar semua yakin bahwa vaksin ini aman dan halal. Jadi, siap-siap saja," jelas Jokowi, seperti dikutip Rabu (13/1/2021).
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac sendiri telah mengantongi Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) pada 12 Januari 2021. Serta mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 11 Januari 2021.
Adapun Izin Penggunaan Darurat vaksin Sinovac tersebut ditandai dengan adanya nilai efikasi (kemanjuran) setara dengan 65,3 persen yang diambil dari laporan interim 3 bulan pascasuntikan kedua dari Uji Klinis Fase 3, yang dilaksanakan di Bandung sejak Agustus 2020, yang diberikan kepada 1.620 relawan.
Negara Pertama di Luar China
Simulasi vaksinasi Covid-19 di Kota Pontianak.
PT Bestprofit Futures - Indonesia sendiri jadi negara pertama di luar China yang meloloskan vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Informasi tersebut diklaim langsung oleh media asal Tiongkok. "Indonesia adalah negara pertama setelah China yang menyetujui vaksin buatan Sinovac Biotech," tulis South China Morning Post, Selasa 12 Januari 2021. Sebelumnya, Turki dan Brasil juga sudah merilis hasil uji klinis tahap III vaksin Sinovac di negara mereka. Namun kedua negara tersebut belum memberi izin penyuntikan.
1 Juta Dosis untuk 34 Provinsi
Petugas kesehatan mempersiapkan pemberian vaksin COVID-19 di Long Island Jewish Medical Center, New York, AS, 14 Desember 2020. AS mulai memberikan vaksin COVID-19 pertamanya pada Senin (14/12), dengan dosis pertama disuntikkan kepada para petugas kesehatan dan staf panti wreda.
PT Bio Farma (Persero) mengklaim sudah mendistribusikan vaksin Covid-19 dari Sinovac ke 34 provinsi di Indonesia. Adapun jumlah vaksin yang sudah didistribusikan berjumlah 1.060.440 dosis. "Total lebih dari satu juta vaksin sudah didistribusikan ke 34 provinsi," ungkap Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa 12 Januari 2021. Saat ini, total ada sekitar 3 juta dosis vaksin Sinovac yang tersedia di Indonesia melalui dua kali pengiriman. Pertama, 1,2 juta dosis produk jadi Coronovac dari Sinovac sudah tiba pada 6 Desember 2020. Pengiriman kedua tiba pada 31 Desember 2020 sebanyak 1,8 juta dosis.
Produksi Vaksin Bio Farma Mulai 14 Januari
Petugas kesehatan menyuntik pasien saat simulasi vaksin COVID-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10/2020). Pemkot Depok menggelar simulasi vaksin COVID-19 dalam rangka persiapan vaksinasi yang rencananya akan dilaksanakan bulan November 2020.
PT Bestprofit Futures - Tak hanya mendatangkan, Bio Farma juga akan memulai produksi vaksin Covid-19 pada Kamis, 14 Januari 2021 besok. Pengiriman Perta bahan baku berjumlah 15 juta dosis sudah tiba di Indonesia pada Selasa (12/1/2021) pukul 12.00 WIB. "Bahan baku yang akan datang akan dikirim ke Bandun, diproses produksi Bio Farma. Proses produksi akan dimulai pada Kamis, 14 Januari 2021 dan akan mulai didistribusikan pada Februari," kata Honesti Basyir. Bio Farma mengaku memiliki kapasitas produksi vaksin Covid-19 dalam setahun sebanyak 250 juta dosis. Honesti menyatakan, Bio Farma sudah mengamankan bahan baku total 140 juta dosis, dengan tambahan 120 juta dosis seandainya nanti masih ada kebutuhan supply. "Opsi tambahan ini sebanyak 120 juta (dosis) sudah diamankan, mengingat kebutuhan vaksinasi yang besar untuk mencapai tujuan herd immunity," ujarnya.
Comments