Saudi Tadawul Group Bidik Dana Rp 14,2 Miliar dari IPO
Ilustrasi IPO 3
PT Bestprofit Futures – Jakarta - Semangat Arab Saudi untuk initial public offering (IPO) domestik dengan bersiap untuk penjualan saham terbesar di bursa saham setelah Euronext NV. Operator bursa saham Arab Saudi, Saudi Tadawul Group Holdings berupaya mengumpulkan USD 1 miliar atau Rp 14,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.262 per dolar AS) usai menetapkan kisaran harga untuk IPO senilai 95 riyal atau USD 25,32 (atau Rp 361,1 ribu) hingga 105 riyal per saham. Bursa yang berbasis di Riyadh berencana menjual 30 persen saham atau 36 juta saham ke publik.
Langkah ini diambil bersamaan dengan ledakan IPO global. Banyak perusahaan global menggelar IPO sehingga sentuh rekor lebih dari USD 600 miliar atau Rp 8.557,2 triliun pada 2021. Dengan latar belakang tersebut, Arab Saudi menjadi salah satu pemimpin di kawasan Timur Tengah.
Prestasi ini berkat pendaftaran perusahaan swasta dan perusahaan milik keluarga. Selain tu, ACWA Power Internasional yang mendapat dukungan dana kerajaan.
Layanan internet Saudi Telecom Co pun ikut meramaikan IPO Arab Saudi. Negara tetangga Abu Dhabi dan Dubai pun telah meningkatkan upaya cuan mendorong perusahaan penawaran publik.
"Ini pasti akan membuat investor di Tadawul bersemangat. Kebijakan pemerintah sangat mendukung bisnis swasta yang terdaftar di bursa yang mana terdapat lebih dari 60 IPO yang direncanakan selama tiga tahun ke depan,” ungkap Fund Manager di Frontier Investment Management Partners Ltd Junaid Farooq, dikutip dari laman Yahoo Finance, Senin (22/11/2021).
Rencana Lama yang Bakal Terealisasi
PT Bestprofit Futures – IPO Tadawul telah direncanakan setidaknya sejak 2016 saat HSBC Holdings Plc masih menjadi penasihat. Ini menunda penawaran sementara bursa mengalami proses peningkatan akses bagi investor asing. Pada 2019, Aramco menorehkan catatan penawaran publik terbesar. Prestasi ini kemudian dilanjutkan pada awal 2021, Tadawul menggantikan HSBC dengan Citigroup Inc., JPMorgan Chase & Co., dan SNB Capital sebagai penasihat keuangan dan koordinator global. Ini akan menjadi penawaran terbesar di sektor bursa sejak IPO Euronext senilai USD 1,2 miliar pada 2014. Rata-rata 254 juta saham diperdagangkan setiap hari selama setahun terakhir di Tadawul. Nilai harian mencapai USD 2,5 miliar. Debut perdagangan bursa diharapkan pada Desember 2021. "Baik nilai pasar dan likuiditas perdagangan berada pada rekor tertinggi. Pertama masuk ke yang terakhir, jadi berbicara secara optik sepertinya waktu yang tepat untuk memonetisasi perusahaan," tutur Farooq. Indeks saham patokan Saudi turun 1,9 persen pada Minggu, 21 November 2021 Penyebabnya adalah penurunan harga minyak pada Jumat sehingga membebani sentimen pasar.
Comentarios