Gara-Gara Corona, Laba Jasa Marga Anjlok jadi Rp 105 Miliar di Semester I 2020
PT Bestprofit Futures - Kendaraan melintasi ruas jalan tol di Jakarta, Selasa (19/5/2020). PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi volume lalu lintas selama Lebaran akan mengalami penurunan signifikan sebesar 58,7 persen untuk pasca Idul Fitri akibat larangan mudik selama pandemi COVID-19.
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 105,7 miliar di semester I 2020. Jumlah tersebut menurun drastis jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,06 triliun.
Investor Relations Department Head Jasa Marga Pramitha Wulanjani mengatakan, pihaknya tetap menjaga kinerja positif selama semester I 2020, meskipun masih di tengah pandemi Covid-19 yang turut berdampak pada industri jalan tol.
Mitha melaporkan, wabah virus corona turut berdampak terhadap bisnis perseroan dan juga peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru.
"Pencapaian kinerja positif Jasa Marga dapat dilihat dari kemampuan perseroan untuk tetap mencatatkan laba bersih pada semester I tahun 2020, yakni sebesar Rp 105,7 miliar," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (26/8/2020).
"Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melakukan upaya efisiensi di beban usaha dan pengendalian capex (capital expenditure), baik capex operasional maupun pengembangan usaha," tambahnya.
Selain itu, Mitha menjelaskan, pada 2019 lalu pendapatan tol mengalami peningkatan sebesar 12,3 persen. Itu disebutnya merupakan dampak positif dari telah beroperasinya sebagian besar ruas-ruas jalan tol baru dan dilakukannya integrasi pada ruas Jakarta-Cikampek.
"Namun akibat adanya pandemi Covid-19, pendapatan jalan tol Jasa Marga Group turun 15,75 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Hal ini dikarenakan menurunnya volume lalu lintas akibat perubahan perilaku masyarakat yang diimbau untuk tidak lagi bepergian seiring penerapan kebijakan work from home (WFH) sejak bulan Maret 2020, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak bulan April 2020," urainya.
Akan tetapi, ia melanjutkan, setelah adanya pelonggaran PSBB pada Juni 2020, realisasi pendapatan tol harian Jasa Marga Group telah mengalami peningkatan dari yang sebelumnya turun sekitar 50 persen pada Mei 2020. Pada akhir Juni 2020, penurunan hanya terjadi 20 persen jika dibandingkan dengan kondisi normal.
Hal ini juga berlaku pada EBITDA Perseroan, yang pada 2019 lalu mengalami peningkatan sebesar 14,3 persen seiring dengan kenaikan pendapatan tol pada akhir tahun.
"Pada semester I tahun 2020, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp 2,6 triliun, turun 23,1 persen dibandingkan semester I tahun 2019. Itu seiring dengan penurunan volume lalu lintas yang berdampak juga pada penurunan pendapatan tol Jasa Marga secara keseluruhan," tuturnya.
Jasa Marga Targetkan 2 Ruas Jalan Tol Fungsional di Akhir 2020
PT Bestprofit Futures - Proyek Tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) ditargetkan bakal selesai dan beroperasi 2019. (Dok Kementerian PUPR).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan 2 ruas jalan tol yang masuk ke dalam jaringan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II akan beroperasi pada akhir 2020.
Kedua ruas jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha Jasa Marga, yakni Jalan Tol Serpong-Cinere yang dikelola oleh PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) dan ruas Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran yang dikelola oleh PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC).
Direktur Utama PT CSJ Ayu Widya Kiswari mengatakan, ruas Jalan Tol Serpong-Cinere direncanakan beroperasi fungsional pada Desember 2020.
"Progres pembebasan lahan Jalan Tol Serpong-Cinere secara keseluruhan telah mencapai 92,17 persen, sedangkan konstruksinya hingga 30 Juli 2020 telah mencapai 83,33 persen. Diperkirakan dapat difungsionalkan bulan Desember 2020," ujar Ayu dalam keterangan tertulis, Senin (10/8/2020).
Jalan Tol Serpong-Cinere memiliki total panjang 10,14 km dan terdiri dari 2 seksi, yakni Seksi 1 Serpong-Pamulang (6,59 km) dan Seksi 2 Pamulang-Cinere (3,55 km).
Ruas Tol Serpong - Cinere akan melintasi wilayah Serpong (Jombang), Serua, Ciputat, Pamulang, dan Pondok Cabe/Cinere. Jalan Tol ini nantinya akan tersambung dengan Jalan Tol Serpong-Kunciran yang telah lebih dahulu beroperasi, serta Jalan Tol Cinere-Jagorawi.
Pembebasan Lahan
PT Bestprofit Futures - Kendaraan melintas di Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), kawasan Jakarta, Senin (17/9). Setelah sempat ditunda beberapa kali, pemerintah akan melanjutkan integrasi transaksi tol pada ruas Tol Lingkar Luar Jakarta.
Direktur PT JKC Agus Suharjanto mengatakan, hingga 2 Agustus 2020, progres pembebasan lahan Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran telah mencapai 89,94 persen dan konstruksi mencapai 87,11 persen.
"Direncanakan akhir Tahun 2020, seluruh Seksi Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran siap dioperasikan secara fungsional," ungkap Agus.
Adapun Jalan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran dengan panjang 14,19 km terbagi menjadi 4 seksi, yakni Seksi I Simpang Susun Kunciran-Underpass Tirtayasa (2,04 km), Seksi II Underpass Tirtayasa-Underpass Benteng Betawi (3,52 km), Seksi III di Underpass Benteng Betawi-Underpass Husein Sastranegara (6,57 km), dan Seksi IV Underpass Husein Sastranegara-Simpang Susun Benda (2,06 km).
best jakarta, profit jakarta, futures jakarta, bpf jakarta, bestprofit jakarta, Best Profit, best profit futures jakarta, PT Bestprofit Futures, pt Bestprofit Futures jakarta, Bestprofit, PT Bestprofit