Dua Emiten Jadi Pendatang Baru di Pasar Saham Indonesia
Pasar saham Indonesia kembali kedatangan dua emiten baru pada semester I 2018. Dua saham emiten baru yaitu PT Sarimelati Kencana Tbk dan PT Guna Timur Raya Tbk akan catatkan saham perdana pada perdagangan Rabu (23/5/2018).
Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), perseroan melepas 604,37 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 dalam rangka penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Harga pelaksanaan IPO Rp 1.100 per saham. Total dana diraup dari hasil IPO Rp 664,81 miliar. Adapun harga saham IPO yang ditetapkan merupakan batas bawah dari harga saham IPO yang ditawarkan pada kisaran Rp 1.100-Rp 1.350 per saham.
Dana hasil IPO antara lain digunakan meningkatkan belanja modal perseroan baik untuk buka gerai baru dan renovasi gerai Pizza Hut Restaurant dan Pizza Hut Delivery. Selain itu, dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran fasilitas pinjaman bank.
Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Mei 2018, masa penawaran saham perdana 17-18 Mei 2018. Kemudian penjatahan pada 21 Mei 2018. Adapun pengembalian uang pemesanan 22 Mei 2018, distribusi saham secara elektronik pada 22 Mei 2018. Kemudian pencatatan saham pada 23 Mei 2018.
Perseroan telah menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain itu, perseroan mengadakan program employee stock allocation (ESA) dengan alokasikan saham sebesar satu persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan dan menerbitkan opsi saham untuk program MESOP sebanyak-banyaknya satu persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.
Selain itu, PT Guna Timur Raya Tbk, perusahaan yang jalankan bisnis di bidang jasa pengurusan tranportasi juga akan mencatatkan saham perdana di BEI. Perseroan melepas 150 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan saham PT Guna Timur Raya Tbk Rp 230 per saham. Jadi total dana yang diraup sekitar Rp 34,5 miliar.
Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari OJK pada 11 Mei 2018 dalam rangka IPO. Perseroan telah melakukan masa penawaran umum pada 14,15 dan 16 Mei 2018. Masa penjatahan pada 18 Mei 2018. Distribusi saham secara elektronik pada 22 Mei 2018. Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian 70 armada truk yang akan disewakan. Sisanya untuk tambahan modal kerja perusahaan.