4 Emiten Kompak Melantai di Bursa, 3 Menguat dan 1 Stabil
Sebanyak empat perusahaan mencatatkan sahamnya secara bersamaan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keempat perusahaan tersebut adalah PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), dan PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY).
Saat melantai perdana, Saham Hartadinata Abadi dibuka pada harga Rp 450 atau naik Rp 150 dari yang ditawarkan ke publik sebanyak Rp 300 per saham.
Hartadinata Abadi menawarkan 1,10 miliar saham ke publik. Sementara saham pendiri berjumlah 3,5 miliar saham. Jadi, saham tercatat ialah 4,60 miliar saham.
Total dana yang dihasilkan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) ini sebanyak Rp 331,57 miliar. Nilai kapitalisasi pasar perseroan Rp 1,38 triliun.
Saham kedua yang melantai perdana di BEI adalah MAP Boda Adiperkasa. Perusahaan yang berkode emiten MAPB ini dibuka pada level Rp 1.680 atau tak berubah dari harga yang ditawarkan ke publik.
MAP Boga Adiperkasa melepas 22,17 juta saham ke publik. Saham pendiri 2,14 miliar saham. Total saham tercatat 2,17 miliar saham. Perseroan mendapat dana segar sebanyak Rp 37,25 miliar dari IPO. Kemudian, kapitalisasi pasar perseroan senilai Rp 3,64 triliun.
Perusahaan ketiga yang menawarkan saham perdana pada hari ini adalah Integra Indocabinet. Saham perusahaan ini dibuka pada level Rp 264. Saham tersebut lebih tinggi Rp 4 dari yang ditawarkan ke publik seharga Rp 260.
Perseroan melepas 1,25 miliar saham ke publik. Saham pendiri berjumlah 5 miliar saham. Total saham tercatat menjadi 6,25 miliar saham. Dari IPO perseroan memperoleh dana Rp 328 miliar dan kapitalisasi pasar Rp 1,62 triliun.
Terakhir, saham Armidian Karyatama dibuka pada harga Rp 450 atau naik Rp 150 dari yang ditawarkan ke publik Rp 300 per saham.
Perseroan menawarkan 1,63 miliar saham ke publik. Kemudian saham pendiri yang tercatat 6,55 miliar saham. Total saham tercatat ialah 8,18 miliar saham. Dana yang bisa dihimpun dari IPO Rp 491,2 miliar. Kapitalisasi pasar yang terjadi sebesar Rp 2,45 triliun.
( mfs - Bestprofit Futures )