Nanas Segar Indonesia Rambah Pasar Italia
Buah nanas segar dari Indonesia kini dapat dinikmati konsumen di negeri pizza, Italia, setelah satu buah peti kemas berisi 18 ton nanas Indonesia tiba di pelabuhan kota Venezia tanggal 9 Juni 2017.
Ekspor perdana nanas segar tersebut dilakukan oleh PT Great Giant Food, bekerja sama dengan importir Italia, SAMA SpA yang berencana akan mengimpor hingga 20 peti kemas hingga akhir tahun 2017. Sebelumnya, konsumen di negara itu hanya dapat menikmati buah tersebut yang telah dikemas dalam kaleng.
Pembongkaran peti kemas perdana senilai US$ 10.000 ini disaksikan langsung oleh Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, bersama General Manager SAMA SpA, Giorgio Masiero. Hadir pula Atase Pertanian dan Atase Perdagangan KBRI Roma.
Duta Besar Esti Andayani menyatakan kegembiraannya, karena komoditas buah segar Indonesia semakin diminati konsumen di Italia dan dapat bersaing dengan buah segar dari negara lain. "Selama ini buah Indonesia banyak diimpor negara lain di Eropa, sekarang nanas Indonesia dapat pula menembus pasar Italia," jelasnya.
Mengutip Kemlu.go.id, Kamis (15/6/2017), perusahaan Italia tersebut sebelumnya mengimpor buah nanas dari negara-negara Karibia atau Afrika, dengan waktu pengiriman kurang lebih tiga minggu. Sementara, proses impor dari Indonesia ke Italia memerlukan waktu empat pekan.
Meski demikian, waktu pengiriman yang lebih lama tersebut tidak mempengaruhi kualitas dan bentuk nanas Indonesia.
Menurut Atase Pertanian RI di Roma, Yusral Tahir, buah nanas (Ananas comosus L.) adalah salah satu komoditas unggulan di Indonesia, di mana jumlah produksinya menempati posisi ketiga setelah pisang dan mangga. Hampir seluruh wilayah RI merupakan daerah penghasil nanas dengan sentra produksi berada di Lampung, Jawa Barat, Sumatra Utara, Jawa Timur dan Jambi.
Produksi nanas Indonesia mencapai 1,84 juta ton dengan produktivitas sebesar 117,5 ton per hektar lahan.
"Potensi nanas sebagai komoditi andalan ekspor Indonesia sebenarnya cukup besar, namun beberapa permasalahan terkait standar kualitas dan keamanan pangan menjadi penyebab kurang maksimalnya kontribusi nanas segar Indonesia dalam nilai perdagangan internasional. Peluang terbesar justru pada perdagangan nanas olahan yang telah dikemas dalam kaleng", jelas Yusral.
Nanas produk ekspor PT Great Giant Food ini dinilai SAMA SpA memenuhi standar kualitas Uni Eropa. Baik dari segi kualitas, keamanan pangan maupun etika usaha perusahaan pengekspornya.
Pada periode tahun 2018-2020, SAMA SpA merencanakan akan mengimpor nanas dari Indonesia untuk dapat memenuhi sedikitnya sepuluh persen dari kebutuhan buah nanas segar di Italia yang mencapai 150 ribu ton. Untuk kurun waktu yang sama, SAMA SpA juga akan mengimpor seribu kontainer untuk memasuki pasar negara Eropa tetangga termasuk Jerman Selatan.
Ke depannya, SAMA SpA juga berencana mengimpor pisang segar dari Indonesia, mengingat kebutuhan dalam negeri Italia akan konsumsi pisang cukup tinggi, mencapai lima kali pasar nanas segar.
( mfs - Best profit Futures )